Cabang Olahraga Unik yang Pernah Ada di Olimpiade

Cabang Olahraga Unik – Olimpiade modern atau Olimpiade merupakan kompetisi olahraga internasional terkemuka di musim panas maupun musim dingin. Olimpiade di ikuti oleh ribuan atlet dari seluruh dunia. Mereka berpartisipasi dalam berbagai kompetisi sesuai dengan cabang olahraga yang di geluti.

Olimpiade di anggap sebagai kompetisi olahraga terkemuka di dunia, dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi. Olimpiade di adakan setiap empat tahun. Pengadaannya bergantian antara Olimpiade Musim Panas dan Olimpiade Musim Dingin, setiap dua tahun, dalam periode empat tahun.

Mulai dari senam, lari, renang, basket pria, bulutangkis, hingga voli, merupakan beberapa cabang olahraga dengan peminat yang tinggi di setiap olimpiade. Tetapi, tahukah Anda bahwa olimpiade pernah menyelenggarakan lomba cabang olahraga yang jarang di dengar orang? Berikut merupakan 5 cabang olahraga unik yang pernah di adakan di olimpiade internasional.

1. Terjun untuk Jarak (Plunge for Distance)

Pada olimpiade 1900 di Paris, penyelenggara memutuskan untuk menggabungkan lompat jauh dengan berenang. Sampai saat ini, banyak orang yang tidak tahu mengapa penyelenggara olimpiade berpikir demikian. Hasilnya adalah terjun untuk jarak. Pesaing terjun ke kolam dan kemudian tetap diam selama satu menit, atau sampai kepala mereka muncul ke permukaan.Orang yang meluncur dengan jarak terjauh menang.

Mungkin tidak mengherankan, hanya lima pesaing yang mengikuti acara tersebut dan semuanya adalah orang Amerika. William Dickey menang setelah melakukan perjalanan sekitar 62,5 kaki (19,1 meter). Juga tidak mengherankan, acara tersebut tidak pernah di adakan lagi.

2. Berenang dengan Rintangan (Obstacle Swim)

Keanehan lain dari Olimpiade Paris 1900 adalah berenang dengan rintangan. Acara yang di adakan di Sungai Seine ini mengharuskan para peserta untuk memanjat tiang, kemudian berenang di bawah lebih banyak perahu saat mereka menempuh lintasan 200 meter.

Frederick Lane dari Australia akhirnya mengalahkan petenis Austria Otto Wahle kurang dari dua detik. Meskipun kemudian di hentikan, ini adalah salah satu acara yang mungkin di pertimbangkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk di bawa kembali.

Cabang Olahraga Unik

Baca Selengkapnya di https://www.ngilngof.com/

3. Roque

Roque mungkin terdengar sangat tidak familiar bagi sebagian besar dunia, apalagi tidak olahraga ini kurang di kenal di luar Amerika Serikat. Namun, hal itu tidak menghentikan penyelenggara Olimpiade 1904 di St. Louis, Missouri, untuk menambahkannya ke dalam jadwal.

Roque hampir identik dengan croquet yang muncul di olimpiade empat tahun sebelumnya dan kemudian menghilang. Akan tetapi, roque di mainkan di permukaan yang keras dan memiliki dinding pembatas kokoh. Hanya orang Amerika saja yang berkompetisi dalam acara tersebut. Hal ini  menimbulkan keluhan bahwa negara tuan rumah berusaha untuk menambahkan jumlah medalinya, dengan cara membiarkan warga negara Amerika saja yang berkompetisi dalam cabang olahraga ini.

4. Menembak Merpati

Satu lagi cabang olahraga yang patut di pertanyakan dalam Olimpiade Paris 1900, penembakan merpati hidup. Sesuai dengan namanya, pesaing harus menembak burung sebanyak mungkin. Setelah meleset dua kali berturut-turut, penembak tersingkir dari kompetisi.

Lapangan di mana peristiwa itu terjadi pun dengan cepat berubah menjadi mengerikan, karena di penuhi dengan merpati yang mati dan terluka. Hampir 300 burung akhirnya terbunuh. Medali emas jatuh ke tangan Leon de Lunden dari Belgia, yang dapat menembak 21 merpati.

Tentunya, cabang olahraga ini akan menimbulkan polemik tentang penyiksaan binatang. Oleh karena itu, menyusul protes dari aktivis hak-hak binatang, merpati tanah liat di gunakan di olimpiade berikutnya.

5. Menembak Rusa

Untungnya, acara ini tidak melibatkan rusa hidup. Sebagai gantinya, potongan rusa dengan tiga target lingkaran konsentris di gunakan. “Rusa” itu bergerak cepat (23 meter dalam 4 detik) melewati para penembak, yang berdiri 110 yard (100 meter) ke belakang, dan mengambil dua tembakan masing-masing.

Acara ini di perkenalkan pada Olimpiade 1908 di London dan di adakan di sejumlah kesempatan lain sebelum di hentikan. Olahraga ini mungkin paling terkenal karena penampilan Oscar Swahn dari Swedia. Dia melakukan debut olimpiade pada usia 60 pada tahun 1908, dan menjadi peraih medali emas tertua. Ia memenangkan acara individu dan tim dalam olahraga. Dia terus berkompetisi hingga Olimpiade 1920. Ia memenangkan perak pada usia 72 tahun.

Itu tadi 5 cabang olahraga unik yang pernah masuk dalam daftar olimpiade internasional. Unik bukan? Akan tetapi, memang pada masa olimpiade awal, tercatat banyak olahraga yang paling mungkin di definisikan sebagai sebuah pertanyaan.

Olahraga Tradisional Indonesia

Olahraga Tradisional Indonesia – Kamu Pasti Sudah hafal dengan sepakbola, volly, basket hingga bulu tangkis yang jadi cabang olahraga seluruh dunia. Tapi tahukah kamu kalo indonesia ternyata memiliki olahraga tradisional yang beragam dan seru seru? Olahraga tradisional ini merupakan aktivitas fisik untuk melatih tubuh secara jasmani dan rohani seseorang.

Bedanya dengan olahraga biasa, olahraga tradisional umumnya berasal dari tradisi dan kebudayaan suatu daerah tertentu. Oleh karena Indonesia sangatlah luas dan memiliki daerah serta budaya yang berbeda-beda, olahraga tradisionalnya pun jadi ikut beragam nih. Beberapa jenis olahraga tersebut bahkan sudah resmi di jadikan sebagai cabang olahraga nasional dan Internasional lho. Berikut beberapa Olahraga yang berasal dari Indonesia.

1. Sepak takraw

Olahraga pertama yang asli Indonesia ialah sepak takraw. meski di klaim oleh beberapa negara seperti Malaysia, Laos, Filiphina, dan Thailand, olahraga satu ini ternyata berasal dari Sulawesi Selatan dan di temukan pada masa Kesultanan Melayu pada abad ke-15. Permainan nya sendiri terbilang unik, yakni menyepak bola dengan metode permainan seperti bola voli.

2. Pencak Silat

Olahraga bela diri ini di perkirakan muncul di Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Oleh karenanya, banyak pendekar-pendekar dari kerajaan Majapahit dan Sriwijaya di kenal jago bela diri. Terlihat dari artefak senjata pada masa Hindu-Budha serta relief posisi kuda-kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudur. Olahraga ini sendiri masih eksis hingga dijadikan salah satu cabang olahraga pada ajang Internasional.

3. Egrang

Egrang adalah olahraga menggunakan tongkat agar seseorang bisa berdiri di atas ketinggian tertentu dari atas tanah. Dulu, egrang di gunakan untuk menghindari genangan air atau banjir namun kini di jadikan perlombaan pada peringatan kemerdekaan Indonesia.

Olahraga Tradisional Indonesia

 

Baca Juga : https://thesweethearttree.com/manfaat-jogging-bagi-kesehatan/

4. Tarik Tambang

Tarik tambang biasanya di ikutsertakan ke dalam pertandingan pada 17 Agustus. 2 grup berisikan masing-masing 5 orang akan menarik tali panjang dan menariknya sekencang mungkin hingga grup lawan melewati garis batas. Setuju kan kalau olahraga ini seru banget?

5. Pacu Jalur

Pacu Jalur merupakan jenis olahraga perahu dayung tradisional asli Riau. Perahu sepanjang 25-40 meter dengan awak sebanyak 40 sampai 60 orang ini awalnya di selenggarakan di kampung-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri atau Tahun Baru Muharam. Namun kini olahraga itu sudah masuk ke dalam event tahunan nasional, setiap tanggal 23-26 Agustus.

6. Tarung Derajat

Olahraga Tarung Drajat di ciptakan oleh Ahmad Drajat yang di kembangkan pada 1960an di Bandung. Bahkan kini tarung derajat resmi menjadi cabang olahraga nasional hingga menjadi pelatihan dasar bagi TNI AD.

7. Lompat Batu

Olahraga lompat batu ini sebenarnya meruoakan tradisi masyarakat Pulau Nias. Mereka awalnya melakukan hal tersebut sebagai persiapan sebelum perang karena adanya perang. Pemuda Nias yang berhasil melakukan tradisi ini akan di anggap dewasa dan matang secara fisik sehingga dapat menikah. Hal itu memberikan kebanggaan bagi pemuda Nias dan juga keluarga mereka. Jika berhasil, mereka akan mengadakan pesta dengan menyembelih beberapa ekor ternak.